Berbicara mengenai pendidikan, merupakan hal yang penting dan paling mendasar. Pendidikan membuat seseorang menjadi lebih bijaksana dalam setiap keadaan. Pendidikan tidak melulu tentang kecerdasan logika, beberapa kecerdasan lain yang lebih sering disebut multiple intelegence atau kecerdasan majemuk.
Jika kamu menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, maka selama hidupnya dia akan mempercayai bahwa dirinya bodoh.
- Albert Einstem
Semua orang terlahir jenius, tapi proses kehidupan menghilangkan kegeniusan mereka.
–
R. Buckminster Fulller.
Mengutip dari buku Robert T.
Kiyosaki yang berjudul Why “A” Students Work for “C” Students. SIstem
pendidikan yang biasa dikenal di Indonesia adalah sistem pendidikan formal dan
nonformal. Pendidikan formal
merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan
yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan
tinggi. Sedangkan pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang
diselenggarakan secara terstruktur. Biasanya dalam wadah taman pendidikan
Al-Qur’an, bimbingan belajar, dan berbagai kursus.
- Pendidikan formal dibagi lagi menjadi beberapa hal yaitu pendidikan akademik dan pendidikan profesi. Menurut Kiyosaki (2017), membahas tentang masa depan pendidikan seseorang harus berfokus pada dua jenis pendidikan, yaitu: Pendidikan Akademik: Pendidikan ini menyediakan keterampilan umum berupa belajar membaca, menulis, dan mengerjakan soal matematika.
- Pendidikan Profesi: Pendidikan ini menyediakan keterampilan yang lebih terspesialisasi untuk mendapat pekerjaan. Siswa dengan “nilai A” bias menjadi dokter, akuntan, insinyur, pengacara, atau eksekutif bisnis. Sekolah lain untuk level ini adalah sekolah kejuruan yang menyiapkan siswa yang ingin menjadi mekanik, arsitek, juru masak, perawat, sekretaris, dan pemrogram komputer.
- Pendidikan keuangan: ini tingkat pendidikan yang tidak ditemukan di sistem pendidikan. Ini pendidikan masa depan. Jika kita menasihati anak-anak kita untuk bersekolah agar mendapat pekerjaan dan mendapat uang, tetapi kita hanya sedikit mengajarkan tentang keuangan kepada mereka. Financial adalah masalah yang paling mendasar dan nyata dalam kehidupan.
Gambar 1. Kerucut Pembelajaran (http://deboratresiapurba091.blogspot.com/) |
Berdasarkan
ulasan di atas, berikut disajikan kerucut pembelajaran menurut Dr. Edgar Dale (1969) pada Gambar 1. Pendidikan
dibagi lagi menjadi aktif dan pasif. Pendidikan mengenai keuangan lebih
didominasi pada pembelajaran aktif di kehidupan nyata, bukan hanya sekedar
teori.
Pembelajaran pasif hanya mampu menangkap materi sebesar 50 % setelah dua minggu kita melakukannya, berikut penjabarannya:
Membaca: 10% dari yang kita baca
Mendengar: 20% dari apa yang kita dengar
Melihat gambar: 30% dari apa yang kita lihat
Menonton film/melihat di pameran/menonton peragaan/melihat hat tersebut dilakukan di lokasi: 50% dari apa yang kita dengar dan lihat.
Sedangkan pembelajaran aktif mampu menangkap materi hingga 90% setelah dua minggu kita melakukannya, berikut penjabarannya
Berpartisipasi dalam diskusi/memberikan ceramah: 70% dari apa yang kita katakan
Melakukan presentasi dramatis/menyimulasikan pengalaman nyata/melakukan hal nyata: 90% dari apa yang kita katakan dan kerjakan.
ConversionConversion EmoticonEmoticon